Uncategorized

Modiste jogja perpaduan batik dan etnik

TEMPO.CO, Yogyakarta – Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Peringatan ini dapat menumbuhkan semangat generasi muda mengenal dan memakai kain batik. Namun, kain batik seringkali diidentikkan dengan kesan busana formal yang dipakai untuk menghadiri acara hingga pesta pernikahan.

Tak sedikit di antara anak muda yang enggan berbusana batik lantaran takut terkesan kuno atau tua. Padahal, batik tidak hanya bisa dipakai untuk formal. Batik juga bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari yang membuat penampilan semakin keren dan seru. 

(Dika / Tabloidbintang.com)
Hal tersebut menurut pengrajin kain sekaligus desainer A. Nurhasim Hamada bisa disiasati dengan menyesuaikan warna dengan model bajunya. “Tipsnya kalau menurut saya sebenarnya lebih di harmoni warna sama model bajunya. Kalau sudah tahu misalnya warna batiknya cokelat tua, jangan dibuat baju kemeja biasa saja. Itu bisa membuat kita yang memakainya terlihat tua,” ujar A. Nurhasim Hamada.

Dia menyarankan untuk mengkombinasikannya dengan detail kain lain yang memiliki warna lebih muda. “Jadi mungkin bisa dikombinasi atau dikasih detail kain lain atau apa yang itu lebih muda. Jadi permainannya di model dan main di warna saja,” tandas A. Nurhasim Hamada.

sibakul

Sibakul Jogja

You may also like...