7 Masjid Terbesar di Jogja yang Bersejarah nan-Unik

Masjid Terbesar – Yogyakarta atau sering disebut Jogja merupakan daerah istimewa dan salah satu destinasi wisata terfavorit di Indonesia. Tidak hanya terkenal dengan wisatanya, Jogja juga mempunyai sejumlah masjid yang unik yang sarat dengan sejarah. Bahkan, ada masjid yang usianya sampai 249 tahun, meskipun sudah sempat mengalami renovasi.

Selain itu, sejumlah masjid unik tersebut menjadi saksi perkembangan agama Islam di tanah Jogja. Selain menjadi tempat ibadah, masjid-masjid tersebut merupakan destinasi wisata bersejarah di Jogja. Berikut ini adalah tujuh masjid terbesar di Jogja yang bernilai sejarah nan-unik yang berhasil Blog PKG YIA rangkum untuk sobat :

Daftar Masjid Terbesar di Jogja

1. Masjid Gedhe Kauman

Masjid Gedhe Kauman merupakan salah satu ikon wisata Kota Jogja. Letak masjid yang didirikan pada 1773 itu berada di sebelah barat Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta, artinya masjid ini sudah berusia 249 tahun.  Berdasarkan informasi dari laman Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Masjid Gedhe Kauman memiliki gaya arsitektur yang sangat kental dengan nuansa keraton. Salah satunya atap tumpang tiga dengan mustaka, yang memiliki makna kesempurnaan hidup melalui tiga tahapan kehidupan manusia yaitu syariat, marifat, dan hakekat.

Pada tahun 1867, bangunan asli serambi Masjid Gedhe Kauman sempat runtuh akibat gempa besar. Pembangunan ulang pun dilakukan dengan material khusus untuk bangunan keraton, sementara lantai masjid diganti dengan marmer dari Italia. Masjid Gedhe Kauman mempunyai beberapa keunikan, antara lain pemasangan batu kali putih pada dinding masjid yang tidak menggunakan semen dan unsur perekat lain. Hal menarik lainnya yakni penggunaan kayu jati utuh berusia lebih dari 200 tahun sebagai penopang bangunan.

2. Masjid Soko Tunggal


(Wikipedia)

Masih di lingkungan Keraton Yogyakarta, ada masjid unik lainnya, yaitu Masjid Soko Tunggal. Bagunan masjid ini terletak di dekat pintu masuk obyek wisata Taman Sari. Masjid Soko Tunggal, dikutip dari Kompas.com (01/03/2023), masjid ini memiliki keunikan pada struktur bangunannya. Sesuai namanya, masjid ini hanya memiliki satu soko guru atau tiang penyangga utama. Padahal, biasanya bangunan berkonsep Jawa disangga oleh minimal empat soko guru. Masjid Soko Tunggal ini selesai dibangun pada 1 September 1972.

Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Raja Keraton Yogyakarta yang kala itu berkuasa, menunujuk R Ngabehi Mintobudoyo yang merupakan arsitek keraton untuk sebagai arsitek Masjid Soko Tunggal. Tak ayal, arsitektur bangunan masjid ini sarat dengan makna. Di ruangan masjid, pengunjung akan melihat empat batang saka bentung dan satu batang saka guru, sehingga semua berjumlah lima buah. Hal ini merupakan lambang negara Pancasila.  Sementara, saka guru merupakan lambang sila yang pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Adapun umpak atau penyangga tiang di masjid ini diambil dari bekas Keraton Mataram Islam.

3. Masjid Suciati


(Detik.com)

Masjid Suciati masuk ke dalam daftar masjid unik di Jogja. Arsitektur masjid ini dibuat serupa dengan Masjid Nabawi di Madinah, dengan tambahan corak khas Jawa. Masjid Suciati memiliki pintu berjumlah sembilan, yang menggambarkan Wali Songo penyebar agama Islam di tanah Jawa. Kemudian terdapat lima menara yang menjulang ke atas, melambangkan salat lima waktu.

Di Masjid Suciati, terdapat bedug yang dibuat dari kayu trembesi berusia lebih dari 100 tahun dan kulit kerbau jantan. Masjid ini didirikan pengusaha pemotongan ayam, Suciati Saliman Riyanto Raharjo. Bangunan Masjid Suciati berada di Jalan Gito Gati, Pandowoharjo, Sleman Yogyakarta.

4. Masjid An Nurumi


(TIMES Indonesia)

Kubah masjid warna-warni tidak hanya bisa disaksikan di Rusia. Masjid An Nurumi yang terletak di Jalan Solo KM 15, Kalasan, Sleman, memiliki sembilan kubah yang dicat berwarna-warni. Kubah utama memiliki tinggi sekitar 26,5 meter, sedangkan delapan kubah lainnya setinggi enam meter. Sembilan kubah ini dipilih untuk menggambarkan Wali Songo yang menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Asitektur masjid unik ini memang terinspirasi dari bangunan yang ada di Rusia.

Orang yang memprakarsai Masjid An Nurumi, Umi Nursalim dan almarhum ibunya Nurindarti, memang terinspirasi dari Istana Kremlin Rusia. Keunikan lain dari Masjid An Nurumi yaitu di bagian dalam, tepatnya di langit-langit, terdapat lima rongga memanjang ke atas. Di dalam rongga yang merupakan bagian dari kubah tersebut terdapat ornamen kaligrafi bertuliskan asmaul khusna.

5. Masjid Kampus UGM

Masjid Kampus UGM memiliki juga memiliki keunikan tersendiri. Dikutip dari situs Masjid Kampus UGM, pembangunan masjid ini dimulai sekitar Mei 1998. Tanah tempat masjid ini berdiri ternyata dulunya adalah pemakaman Tionghoa. Ada sekitar 1.800 makam yang dipindahkan dari tanah seluas 2,8 hektare tersebut ke tempat lain.

Uniknya, desain Masjid Kampus UGM disebut lahir dari diskusi di lapangan. Seringkali gambar kerja arsitektur masjid dituangkan hanya dalam bentuk goresan-goresan di tanah. Pada bagian depan bangunan masjid terdapat kolam dengan air mancur yang mirip Taj Mahal, India. Adapun, Masjid Kampus UGM berada di dalam lingkungan UGM, tepatnya di Jalan Tevesia 1, Bulaksumur, Caturtunggal, Depok, Sleman.

6. Masjid Gedhe Mataram Kotagede


(Travel Kompas)

Masjid Gedhe Mataram Kotagede menjadi tempat bersejarah penyebaran agama Islam di Kerajaan Mataram Islam. Masjid ini didirikan sekitar tahun 1587 oleh Panembahan Senopati atau Danang Sutawijaya, raja pertama Mataram Islam. Memasuki Masjid Gedhe Kotagede, akan dijumpai sebuah pohon beringin tua berusia ratusan tahun.

Konsep masjid limasan sederhana ini berasal dari Sunan Kalijaga seperti dikutip dari situs Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Di balik kesederhanaannya, ada simbol-simbol yang memiliki makna. Misalnya Gapura Paduraksa merupakan simbol akulturasi Hindu dan Islam, Mustoko sebagai simbol Rukun Islam, serta Gada sebagai simbol Rukun Iman.

7. Masjid Syuhada


(Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta)

Masjid terbesar selanjutnya adalah Masjid Syuhada. Masjid ini terletak di pusat Kota Jogja, hanya berjarak lima menit dari Malioboro. Masjid ini merupakan masjid bersejarah dan telah ada sejak 1950. Lokasinya berada di Jl. I Dewa Nyoman Oka No. 13, Kotabar, Gondokusuman, Kota Jogja, DIY. Berdirinya Masjid Syuhada ini ditujukan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita mulia para syuhada yang telah gugur dalam upaya mempertahankan kemerdekaan bangsa dan negara serta untuk melestarikan nilai-nilai luhur perjuangannnya.

Masjid Syuhada ini dijadikan tempat dan wahana menyiapkan kader-kader bangsa yang berkualitas dan berakhlak mulia dilandasi dengan ke-Islaman, sehingga generasi yang terdidik dari Masjid Syuhada ini diharapkan menjadi manusia pembangunan yang handal.

sibakul

Sibakul Jogja

Recent Posts

Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW: Refleksi Keimanan dan Penguatan Nilai-Nilai Kebaikan

Keluarga Besar Dinas Koperasi UKM DIY dengan penuh suka cita mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi…

2 months ago

Menjelajahi Kerajinan Tas Khas Yogyakarta: Pilihan Oleh-Oleh Berkualitas dan Berkelas

Yogyakarta, kota budaya yang terkenal dengan kerajinan tangan berkualitas, tak hanya memikat wisatawan dengan keindahan…

2 months ago

Fashion Show Kain Tradisional di Galeri PKGYIA: Upaya Mengangkat Produk UKM DIY ke Kancah Nasional

Kain tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang sarat dengan nilai sejarah dan filosofi. Di tengah…

2 months ago

Galeri Pasar Kotagede: Pusat Oleh-Oleh Khas Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan

Yogyakarta selalu memikat hati para wisatawan dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan penduduknya. Setelah…

2 months ago

Wellflair, Tas Lucu Pilihan Sempurna untuk Gaya Sehari-hari yang Fungsional

Di tengah perkembangan industri fashion yang semakin pesat, tas tidak lagi sekadar menjadi aksesori untuk…

2 months ago

Taplak Meja Lurik dari Sritilurik: Oleh-Oleh Khas yang Elegan dan Bermakna

Jogja selalu memikat hati para wisatawan dengan pesona budaya dan seni tradisionalnya. Salah satu oleh-oleh…

2 months ago