Gereja Ayam – Siapa dari sobat PKG YIA yang menonton film Ada Apa Dengan Cinta 2 ? Bila iya, adegan ketika Cinta dan Rangga berbicara hati ke hati semalaman itu dilakukan di Bukit Rhema Gereja Ayam, lho! Bukit Rhema Gereja Ayam atau Rumah Doa Bukit Rhema terletak di Yogyakarta.
Rumah ibadah dengan bentuk menyerupai ayam ini banyak dikunjungi wisatawan, baik yang mau berdoa maupun terinspirasi dari film AADC 2. Tempat ini dijadikan lokasi syuting sebagai penghujung pertemuan Rangga dan Cinta yang menghabiskan waktu sehari semalam itu.
Gereja Ayam terletak di Kabupaten Magelang, tepatnya di perbatasan antara Jawa tengah dan Yogyakarta. Alamat berada di Dusun Gombong, Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, Magelang.
Untuk menuju ke kawasan ini menggunakan kendaraan pribadi cukup mudah, karena hanya berjarak sekitar 3, 9 km dari candi Borobudur. Kendati demikian, sobat tidak dianjurkan untuk menaiki angkutan umum untuk menuju ke Bukit Rhema Gereja Ayam.
Selain menghabiskan waktu cukup lama, kira-kira dua jam perjalanan dari Jogja, sobat harus berjalan kaki ke area tersebut dalam jarak yang cukup jauh. Harga tiket masuk kawasan wisata ini adalah Rp15.000 untuk warga lokal.
Sedangkan untuk warga negara asing dikenakan biaya Rp30.000. Terdapat pula biaya parkir sebesar Rp5.000 untuk motor dan Rp3.000 untuk mobil.
Disebut Bukit Rhema Gereja Ayam karena desain bangunannya mirip seekor ayam dengan ekor dan kepalanya. Kendati begitu, menurut penduduk setempat, bangunan ini dibuat dengan meniru bentuk seekor burung merpati. Menurut catatan sejarah, gereja ini dibangun oleh Daniel Alamsjah.
Dikutip dari beberapa sumber, di tahun 1980-an Daniel pernah bermimpi mengenai kawasan bukit yang indah di dalam tidurnya. Hingga pada suatu hari, Daniel pergi berlibur ke candi Borobudur di Magelang. Daniel pun bertemu dengan seorang warga yang hendak mengambil kayu dan bergegas mengikutinya.
Sesampainya di tempat pencarian kayu yang agak jauh, Daniel terkejut, sebab tempat tersebut mirip seperti yang tergambar di dalam mimpinya. Lantas, Daniel memutuskan untuk membangun rumah ibadah yang bentuk bangunannya mirip dengan burung merpati.
Burung merpati adalah simbol perdamaian dari roh kudus bagi umat Kristiani. Maka itu, Daniel meminta rumah doa dibangun dengan bentuk menyerupai burung merpati. Kendati begitu, Daniel menyatakan bahwa bangunan rumah doa ini bisa digunakan oleh kepercayaan apa pun, tidak hanya untuk umat agama Kristen.
Sebelumnya, kawasan tempat dibangunnya gereja ini masih menjadi menjadi sebuah bukit biasa. Akan tetapi, setelah ada pembangunan gereja, kawasan ini diberikan nama bukit Rhema. Arti Rhema adalah firman yang hidup bagi agama Kristiani.
Oleh sebab itu, kawasan ini dapat menjadi objek wisata religi yang bisa dikunjungi. Bangunan dan kawasan ini pernah mendapat penolakan dari warga, sehingga pembangunannya sempat mangkrak. Namun, setelah mengalami penolakan selama 4 tahun oleh warga, pembangunan Bukit Rhema Gereja Ayam dilanjutkan kembali.
(Badan Otoritas Borobudur – Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
Gereja yang bentuknya justru mirip ayam dibandingkan burung merpati ini memiliki 3 lantai. Ketiga lantai tersebut memiliki suasana unik, vintage, dan daya tarik masing-masing.
Lantai Dasar
Area lantai dasar Bukit Rhema Gereja Ayam cukup luas bagai aula besar. Jika dilihat sekilas, bentuk lantai dasar ini mirip lambung kapal laut. Di aula dasar juga terdapat banyak ventilasi sebagai salah satu sumber cahaya di siang hari.
Bila berkunjung ke sana, di lantai dasar akan disuguhkan dengan film dokumenter pembangunan gereja ayam dari awal.
Lantai 2
Luas lantai dua tidak sebesar gedung di lantai bawah. Namun, lantai dua di gereja ini bisa dikatakan lebih menarik daripada lantai dasar. Pasalnya, di area ini sobat bisa melihat pemandangan sekitar yang menakjubkan dan bagian ekor gereja
Selain itu, banyak gambar mural yang bisa dijadikan sebagai titik spot foto untuk selfie atau bisa dikatakan instagrammable. Jika merasa lelah, sobat bisa rehat dan santai sejenak di kafe lantai dua yang baru dibuka beberapa bulan lalu.
Lantai Atas
Ruangan di lantai atas cukup sempit, namun kita bisa melihat pemandangan yang cukup indah. Akan tetapi, di beberapa pemandangan akan terhalang dinding jadi tidak bisa melihat pemandangan secara leluasa.
Umumnya, ruangan ini kerap digunakan untuk foto pranikah atau prewedding.
Ruang Mahkota
Di bagian paling atas dari Bukit Rhema Gereja Ayam, pengunjung bisa menyaksikan pemandangan sekitar yang sangat indah. Sayangnya, karena cuma berukuran 2×3 meter persegi, hanya 8 orang yang diperbolehkan menikmati pemandangan dari ruangan ini.
Dianjurkan untuk tidak melebihi kapasitas 8 orang demi keamanan diri sendiri dan wisatawan lainnya. Dari ruangan ini, pengunjung bisa menikmati keindahan puncak Suroloyo, Gunung Sindoro, dan Candi Borobudur.
Di sekitar objek wisata Bukit Rhema Gereja Ayam, juga terdapat fasilitas-fasilitas penunjang yang bisa dinikmati.
Berikut ini beberapa daftarnya:
Itulah penjelasan mengenai seputar berwisata ke Bukit Rhema Gereja Ayam.
Keluarga Besar Dinas Koperasi UKM DIY dengan penuh suka cita mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi…
Yogyakarta, kota budaya yang terkenal dengan kerajinan tangan berkualitas, tak hanya memikat wisatawan dengan keindahan…
Kain tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang sarat dengan nilai sejarah dan filosofi. Di tengah…
Yogyakarta selalu memikat hati para wisatawan dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan penduduknya. Setelah…
Di tengah perkembangan industri fashion yang semakin pesat, tas tidak lagi sekadar menjadi aksesori untuk…
Jogja selalu memikat hati para wisatawan dengan pesona budaya dan seni tradisionalnya. Salah satu oleh-oleh…