Masjid Jogokariyan merupakan salah satu masjid yang sangat populer di kalangan warga Jogja maupun wisatawan yang sedang berkunjung. Masjid ini dikenal karena memiliki berbagai festival dan kegiatan saat hari-hari besar Islam, terutama saat memasuki bulan Ramadhan. Tempat ini juga sering dijadikan sebagai destinasi wisata religi bagi para wisatawan yang ingin mengetahui seluk beluk dan juga sejarah dari masjid ini.
Salah satu program yang membuat masjid ini menjadi istimewa adalah Program Saldo Infak Nol Rupiah nya. Program ini bertujuan untuk membuat saldo infak yang masuk ke Masjid Jogokariyan selalu habis digunakan untuk keperluan masjid dan juga warga sekitar. Pengelola masjid tidak ingin menimbun hasil infak yang ada, dan selalu menggunakannya untuk membantu sesama.
Ketika memasuki bulan suci Ramadhan, pengelola dari masjid ini juga membagikan berbagai takjil gratis dengan menu yang beragam setiap harinya. Ditambah lagi di sekitar area masjid juga terdapat Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) yang selalu dipenuhi oleh banyak UMKM yang menjajakan berbagai macam takjil makanan ataupun minuman untuk berbuka puasa.
Selain itu, di masjid ini juga terdapat tradisi saat memasuki bulan suci Ramadhan yaitu mengundang berbagai tokoh penting untuk menjadi imam ataupun penceramah saat memasuki jam sholat tarawih ataupun subuh.
Bagi sobat PKG YIA yang ingin berkunjung ke Masjid Jogokariyan, ada baiknya sobat simak ulasan lengkap mengenai sejarah dan kampung Ramadhannya !
Masjid Jogokariyan ini dibangun sejak tahun 1966 dan mulai digunakan oleh masyarakat pada tahun 1967. Masjid ini diresmikan langsung oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah pada Agustus 1967, yang bertepatan dengan HUT RI.
Nama yang diambil dari Masjid Jogokariyan ini ternyata mengikuti pada nama kampung dimana masjid ini berada yaitu Jogokariyan. Masjid ini dibangun dari sepetak tanah wakaf yang berukuran 600 meter persegi yang saat ini dikembangkan pembangunannya menjadi 1.118 meter persegi.
Dari luasnya bangunan masjid ini, para pengelolanya juga membuat sebuah ruangan Islamic Center yang terdiri dari 3 lantai dan beberapa ruangan yang terbagi menjadi meeting room dan juga terdapat kamar untuk penginapan pada lantai tiga.
Masjid Jogokariyan sendiri terletak di ujung persimpangan jalan, sehingga sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan.
Sumber Gambar : Solopos
Kampung Ramadhan Jogokariyan (KRJ) adalah sebuah acara rutin yang selalu digelar selama bulan Ramadhan di Yogyakarta. Setiap tahunnya KRJ selalu dipadati pengunjung yang ingin mencicipi menu buka puasa gratis dari Masjid Jogokariyan, ataupun sekedar ngabuburit.
Awal mula kegiatan KRJ
Kegiatan Ramadhan di Jogokariyan rupanya sudah berlangsung cukup lama, yakni sekitar 18 tahunan acara ini berlangsung. Diawali dengan belum ada penjual saat bulan puasa di kawasan Masjid Jogokariyan. Saat itu hanya ada pembagian makanan buka puasa gratis ke masyakarat sekitaran Yogyakarta dan orang yang datang.
Masjid ini diketahui sudah sejak lama membagikan makanan berbuka gratis selama Ramadhan. Dari bertahun-tahun yang lalu yang diawali pembagian makanan sekitar 600 sampai 700 piring, Kini jumlah makanan gratis yang dibagikan untuk berbuka puasa di Jogokariyan terus bertambah hingga mencapai 3000 piring per hari saat Ramadhan. Minat pengunjung yang banyak membuat piring-piring makanan tersebut ludes dalam waktu tang sangat cepat.
Untuk mengatasinya, pihak panitia menyediakan roti untuk dibagikan kepada masyarakat yang ingin berbuka, berjaga-jaga jika makanan habis. Kemudian, muncul ide untuk mendatangkan para pedagang ke sana.
Berbagai jenis makanan
Dalam merekrut pedagang untuk KRJ, pihak panitia tak memberikan banyak syarat, semuanya bisa bergabung, langkahnya pun juga mudah. Pertama hanya harus datang ke Masjid Jogokariyan untuk mengisi formulir, kemudian meminta izin memakai halaman rumah warga untuk jualan. Jenis makanan yang dijual juga beragam. Ada berbagai menu tradisional, serta beragam makanan ringan dan berat yang dapat dikonsumsi saat berbuka puasa. Sejak saat itu, semakin banyak pedagang mampir ke KRJ dan seiring waktu gelaran ini menjadi salah satu ikon Ramadhan di Yogyakarta. Selain acara membagikan makanan buka secara gratis, ada pula acara rutin lainnya yang diadakan selama Ramadhan, yakni acara kajian dan iktikaf jelang akhir Ramadhan.
Masjid Jogokariyan ini terletak di Jl. Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Letak masjid ini tidak jauh dari Malioboro. Jika sobat ingin pergi ke Masjid Jogokariyan dari bandara YIA. Sobat bisa menggunakan kereta bandara dan berhenti di Stasiun Yogyakarta. Dari situ sobat bisa lanjut dengan becak, ojek, ataupun jemputan online.
Keluarga Besar Dinas Koperasi UKM DIY dengan penuh suka cita mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi…
Yogyakarta, kota budaya yang terkenal dengan kerajinan tangan berkualitas, tak hanya memikat wisatawan dengan keindahan…
Kain tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang sarat dengan nilai sejarah dan filosofi. Di tengah…
Yogyakarta selalu memikat hati para wisatawan dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan penduduknya. Setelah…
Di tengah perkembangan industri fashion yang semakin pesat, tas tidak lagi sekadar menjadi aksesori untuk…
Jogja selalu memikat hati para wisatawan dengan pesona budaya dan seni tradisionalnya. Salah satu oleh-oleh…