Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratawa

Museum Pusat – Kalau sobat PKG YIA berkunjung ke kawasan Jl. Jendral Sudirman, Gondokusuman, Kota Jogja. Maka sobat akan menjumpai museum yang khusus dibangun untuk menghargai jasa TNI AD dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Museum tersebut adalah Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratawa. Museum ini adalah museum khusus yang memiliki koleksi tentang peran serta TNI AD dalam perjuangan Indonesia yaitu mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Penasaran kan ?? Yukk kita simak penjelasan di bawah ini !!!

Sekilas Tentang Museum Pusat TNI AD

Bangunan Museum Pusat TNI AD Dharma Wiratama dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1904 dan digunakan berfungsi sebagai tempat tinggal para pejabat/admininstratur perkebunan Belanda di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tahun 1942 ketika Jepang datang, gedung ini dijadikan sebagai markas Tentara Jepang daerah Yogyakarta (Shudokan). Salah satu peninggalannya adalah adanya Bunker Jepang di area museum.

Pada masa Kemerdekaan, gedung ini dijadikan markas tertinggi Tentara Keamanan Rakyat. Pada 12 November 1945 gedung ini menjadi tempat konferensi TKR pertama dan menjadi saksi terpilihnya Jenderal Soedirman menjadi panglima besar TKR. Gedung ini digunakan sebagai markas Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat yaitu Jenderal Soedirman dan sebagai tempat Kepala Staf Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo untuk menyusun Tentara Keamanan Rakyat dan menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia. Gedung bergaya indish ini juga pernah menjadi Markas Korem 072/Pamungkas. Sejarah kelam juga pernah terjadi gedung ini menjadi saksi bisu keganasan G-30S PKI dalam penculikan Letkol Inf. Soegijono

Gagasan pendirian Museum TNI AD ini berawal dalam lingkungan Sejarah Militer AD (SMAD) yang berencana untuk membangun sebuah museum yang akan digunakan untuk menampung benda-benda koleksi perjuangan TNI AD. Dengan pertimbangan bahwa museum TNI AD mempunyai tugas, fungsi dan peranan sebagai bagian dari Dinas Sejarah Militer Angkatan Darat (DISJARAHAD) dengan sasaran mewariskan nilai-nilai kejuangan para pahlawan, khususnya TNI.

Kemudian Sejarah Militer Angkatan Darat menjalin kerja sama dengan perintis Monumen Setengah Abad Kebangkitan Nasional. Dan hal tersebut direstui oleh Sri Sultan Hamengkubuwana IX dengan dianjurkannya menggunakan sebagian tanah komplek Ndalem Brontokusuman 24 (yang kemudian disebut Museum Perjuangan Yogyakarta). Museum berdiri pada tanggal tanggal 8 September 1959 dan disahkan oleh Kasad dengan Surat Keputusan No. 760/9/1959

Pada tanggal 17 Juni 1968 lokasi museum ini dipindahkan ke bekas kediaman resmi Pangsar Jenderal Soedirman di Jl. Bintaran Wetan no 3, Yogyakarta. Kemudian terkait dengan kemajuan perjuangan TNI AD yang harus diabadikan dalam museum, maka tempat tersebut lebih tepat difungsikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Sudirman. Sedangkan gedung baru yang direncanakan sebagai Museum Pusat TNI AD adalah bekas Benteng Vredeburg di Jl. A. Yani No. 6. Tetapi karena Benteng Vredeburg dipandang lebih tepat untuk dikelola oleh Depdikbud, maka pilihan terakhir jatuh pada Gedung Markas Korem 072/Pamungkas di Jl. Jenderal Soedirman 75. Penggunaan gedung ini dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai sejarah yang terkandung dalam gedung tersebut.

Setelah mendapat persetujuan Kasad, maka dikeluarkanlah surat perintah kepada Pangdam VII/Diponegoro agar menyerahkan gedung tersebut untuk dimanfaatkan sebagai Museum Pusat TNI AD. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad No. Skep/547A/l/1982, tanggal 17 Juli 1982 museum pusat TNI AD disahkan. Kemudian pada tanggal 30 Agustus 1982 diresmikan oleh Kepala Staf TNI-AD Jenderal Poniman dengan nama Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama”. Dharma Wiratama yang berarti pengabdian luhur yang telah disumbangkan oleh prajurit TNI AD di bidang Hankam baik berupa senjata maupun amal baktinya di bidang non Hankam kepada negara.

Koleksi Unggulan

Pada tahun 2014 Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menerbitkan buku berisi koleksi unggulan museum di Daerah Istimewa Yogyakarta, di antaranya adalah koleksi unggulan yang dimiliki oleh Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama”. Koleksi unggulan Museum Pusat TNI AD “Dharma Wiratama” adalah sebagai berikut:

  • Tank Stuart, Tank buatan Amerika ini pada tahun 1960 memperkuat jajaran TNI Angkatan Darat.
  • Meriam Bofors, meriam buatan tahun 1901 ini dahulu merupakan termasuk dalam barang-barang rampasan yang berasal dari para serdadu Belanda .
  • Alat komunikasi militer, alat komunikasi ini berbentuk kotak yang menggunakan sistem baterai dan sistem onthel, biasa digunakan di lapangan ketika terjadi pertempuran.
sibakul

Sibakul Jogja

Recent Posts

Mengapa Harus Belanja Oleh-Oleh di Galeri Pasar Kotagede YIA? Temukan Jawabannya di Sini!

Ketika berada di Yogyakarta, oleh-oleh adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan. Terlebih lagi, dengan…

2 weeks ago

Demo Membatik di Galeri Pasar Kotagede YIA Bersama Malam Batik Jogja

Pada tanggal 3 November 2024, Galeri Pasar Kotagede di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menyelenggarakan acara…

2 weeks ago

Dapatkan Diskon 30% di Bulan November untuk Item Pilihan di Galeri Pasar Kotagede YIA

Selamat datang di bulan penuh penawaran menarik di Galeri Pasar Kotagede Bandara Yogyakarta International Airport…

2 weeks ago

Hari Jadi ke-73 Kabupaten Kulon Progo: “Semarak Kota Geblek” untuk Kemajuan Daerah

Pada tanggal 15 Oktober 2024, Kabupaten Kulon Progo merayakan hari jadinya yang ke-73 dengan penuh…

1 month ago

Demo Produk Fashion Batik Jumputan Dea Modis di Pasar Kotagede YIA: Menyambut Tren Fashion Tradisional untuk Generasi Muda

Pasar Kotagede YIA, yang berlokasi strategis di depan gate 2 bandara, kini tidak hanya menjadi…

1 month ago

Kegiatan Pegawai di Galeri Pasar Kotagede YIA: Menjaga Ketersediaan Stok, Kebersihan, dan Kerapian untuk Kepuasan Pengunjung

Galeri Pasar Kotagede di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi tempat tujuan utama bagi wisatawan…

1 month ago