Pabrik Gula Madukismo : Pabrik Gula Bersejarah

Pabrik Gula  Madukismo merupakan satu-satunya  pabrik Gula  dan  Alkohol/Spirtus  di Yogyakarta.  Pabrik ini mengemban  tugas untuk  mensukseskan  program pengadaan  pangan  nasional, khususnya gula pasir. Pabrik  gula dan  Alkohol/Spirtus  Madukismo terletak  di  Kalurahan Tirtonimolo,  Kecamatan Kasihan,  Kabupaten  Bantul, Propinsi  Daerah Istimewa  Yogyakarta.

Apabila sobat PKG YIA berkunjung ke pabrik gula ini, sobat akan merasakan nuansa era industri dengan adanya pemandangan bangunan besar berusia tua dengan halaman luas. Adanya mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan seakan-akan sobat sedang berada di masa lalu.

Sejarah Pabrik Gula Madukismo

Pabrik Gula Madukismo didirikan pada tahun 1955 pada awalnya bernama Pabrik Gula Padokan. Pada masa pejajahan Belanda pabrik ini hancur lebur dan selanjutnya dirintis kembali oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Selanjutnya didirikan kembali Pabrik Gula Padokan dengan nama Pabrik Gula Madukismo.

Gagasan pendirian pabrik gula ini bertujuan menolong rakyat karena banyak dari karyawan pabrik yang kehilangan pekerjaan semenjak pabrik tersebut dihancurkan oleh Belanda. Pembangunan kembali Pabrik Gula Madukismo diharapkan dapat menampung lebih banyak lagi orang bekerja dan terlibat dalam usaha pabrik ini.

Akan banyak para petani terlibat proses penanaman, pemeliharaan, panen dan pabrik sendiri akan banyak menyerap tenaga kerja terutama pada saat musim giling. Perjalanan Wisata Agro Industri adalah melihat proses dari produksi yang dilakukan oleh pabrik gula ini. Wisatawan dapat menaiki gerbong yang ditarik lokomotif tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling yaitu bulan Mei – September.

Wisatawan dapat menyaksikan dari dekat proses produksi gula secara langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula dan pengemasan gula.

Saat musim penggilingan tebu datang pada bulan Mei – September, wisatawan dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan berjalan dengan lancar.

Selama ritual, wisatawan dapat melihat kirab tebu temanten dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan wayang kulit semalam suntuk. Selain mencermati proses produksi gula, wisatawandapat melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula Madukismo.

Pabrik Gula Madukismo dengan Jembatan Sungai Kwai di Thailand

Besi – besi bekas dari mesin produksi di Pabrik Gula Madukismo ini pernah diangkut ke Thailand yang selanjutnya digunakan untuk membangun Jembatan Sungai Kwai. Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Thailand dengan Burma yang dahulu merupakan lokasi pertempuran hebat pada masa Perang Dunia ke 2 dan sudah pernah dipakai dalam pembuatan film The Bridge of the River Kwai termasuk dalam Best Movie yang dalam penayangannya berhasil memenangkan 7 Oscar pada tahun 1957.

Sekarang jembatan yang dibangun dari besi bekas dari pabrik gula ini menjadi obyek wisata ziarah andalan negara Thailand untuk mengenang para pekerja romusa dan pertempuran dengan Sekutu.

Suasana yang Akan Dirasakan Ketika Berwisata

Saat berkunjung ke pabrik, sobat akan disambut dengan nuansa era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno, serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu.

Sobat dapat mengikuti perjalanan wisata agroindustri, yakni melihat proses dari produksi yang dilakukan oleh pabrik gula ini dengan menaiki gerbong yang ditarik lokomotif tua. Wisata ini biasanya dilaksanakan saat musim giling, yaitu bulan Mei hingga September.

Sobat dapat menyaksikan dari dekat proses produksi gula secara langsung. Proses ini diawali dengan pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, kemudian pemurnian nira dengan cara sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan gula.

Tak hanya itu, sobat juga dapat melihat ritual cembengan yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan berjalan dengan lancar.

Selama ritual, sobat dapat melihat kirab tebu temanten dan berbagai acara kesenian lainnya, seperti pasar malam, jathila,  dan wayang kulit. Selain mencermati proses produksi gula, sobat dapat melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi Pabrik Gula Madukismo.

sibakul

Sibakul Jogja

Recent Posts

Mengapa Harus Belanja Oleh-Oleh di Galeri Pasar Kotagede YIA? Temukan Jawabannya di Sini!

Ketika berada di Yogyakarta, oleh-oleh adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan. Terlebih lagi, dengan…

2 weeks ago

Demo Membatik di Galeri Pasar Kotagede YIA Bersama Malam Batik Jogja

Pada tanggal 3 November 2024, Galeri Pasar Kotagede di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) menyelenggarakan acara…

2 weeks ago

Dapatkan Diskon 30% di Bulan November untuk Item Pilihan di Galeri Pasar Kotagede YIA

Selamat datang di bulan penuh penawaran menarik di Galeri Pasar Kotagede Bandara Yogyakarta International Airport…

2 weeks ago

Hari Jadi ke-73 Kabupaten Kulon Progo: “Semarak Kota Geblek” untuk Kemajuan Daerah

Pada tanggal 15 Oktober 2024, Kabupaten Kulon Progo merayakan hari jadinya yang ke-73 dengan penuh…

1 month ago

Demo Produk Fashion Batik Jumputan Dea Modis di Pasar Kotagede YIA: Menyambut Tren Fashion Tradisional untuk Generasi Muda

Pasar Kotagede YIA, yang berlokasi strategis di depan gate 2 bandara, kini tidak hanya menjadi…

1 month ago

Kegiatan Pegawai di Galeri Pasar Kotagede YIA: Menjaga Ketersediaan Stok, Kebersihan, dan Kerapian untuk Kepuasan Pengunjung

Galeri Pasar Kotagede di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) menjadi tempat tujuan utama bagi wisatawan…

1 month ago