Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila, sebuah momentum penting yang mengingatkan kita pada fondasi dasar negara ini. Pancasila, dengan lima sila yang menjadi pedoman, bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga jiwa pemersatu bangsa. Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang ke-79 pada tahun 2024 ini, kita diingatkan kembali akan pentingnya nilai-nilai luhur Pancasila dalam membangun Indonesia yang lebih baik, terutama dalam upaya menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa sebagai hasil dari pergumulan pemikiran yang mendalam dan bertujuan untuk menyatukan berbagai kelompok etnis, budaya, dan agama di Indonesia. Lima sila Pancasila—Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia—menjadi dasar yang kuat untuk membangun bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengajarkan kita untuk hidup dalam harmoni, menghormati perbedaan, dan bekerja sama demi kemajuan bersama. Di tengah dinamika dan tantangan zaman, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman untuk memperkokoh jati diri dan karakter bangsa.
Di era digital saat ini, generasi muda menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka akses informasi yang luas, namun juga membawa ancaman seperti penyebaran hoax dan ujaran kebencian. Dr. R. Stevanus Christian Handoko, anggota DPRD DIY, menekankan pentingnya peran Pancasila dalam menangkal radikalisme dan permusuhan yang dapat memecah belah bangsa.
“Di sinilah peran Pancasila menjadi sangat penting. Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghormati, toleransi, dan bermusyawarah dalam menyelesaikan perbedaan. Nilai-nilai ini sangatlah penting untuk menangkal radikalisme, permusuhan yang dapat memecah belah bangsa,” jelas Dr. R. Stevanus.
Menghadapi era digital, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi harus diarahkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas. Konten digital yang kreatif dan edukatif dapat menjadi sarana efektif untuk mengajarkan Pancasila kepada generasi muda.
Salah satu langkah konkret dalam memperkuat pemahaman tentang Pancasila di kalangan generasi muda adalah terbitnya Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Dr. R. Stevanus, sebagai salah satu inisiator perda ini, menjelaskan bahwa Perda ini mewajibkan pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di semua jenjang pendidikan di DIY.
“Perda ini merupakan bukti komitmen DPRD DIY dan Pemda DIY untuk membangun generasi muda yang berkarakter Pancasila. Saya berharap Perda ini dapat terus diimplementasikan dengan baik dan efektif, sehingga generasi muda DIY dapat menjadi agen perubahan yang positif bagi bangsa dan negara,” kata Dr. R. Stevanus.
Implementasi Perda ini diharapkan dapat membangun karakter dan jati diri bangsa di tengah gempuran budaya asing dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Melalui pendidikan yang terstruktur, nilai-nilai Pancasila dapat ditanamkan sejak dini, sehingga generasi muda memiliki pemahaman yang kuat dan mampu menghadapi tantangan zaman dengan semangat kebangsaan yang kokoh.
Salah satu nilai utama yang diajarkan oleh Pancasila adalah semangat gotong royong. Gotong royong adalah prinsip kerja sama dan saling membantu yang telah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak dahulu. Di tengah berbagai tantangan sosial dan ekonomi, semangat gotong royong perlu terus dipelihara dan ditingkatkan.
Dalam konteks pembangunan menuju Indonesia Emas tahun 2045, gotong royong menjadi kunci untuk mencapai kemajuan bersama. Setiap elemen masyarakat, dari pemerintah hingga rakyat, harus bekerja sama untuk mewujudkan visi besar ini. Semangat saling menghormati, toleransi, dan kerja sama harus terus ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila adalah pemersatu bangsa. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, harus terus ditanamkan kepada generasi muda agar mereka dapat menjadi pemimpin bangsa yang tangguh dan berkarakter. Dr. R. Stevanus menegaskan pentingnya menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sebagai langkah strategis untuk membangun masa depan bangsa.
“Pancasila adalah pemersatu bangsa. Nilai-nilainya yang luhur, seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial, harus terus ditanamkan kepada generasi muda agar mereka dapat menjadi pemimpin bangsa yang tangguh dan berkarakter,” ujar Dr. R. Stevanus.
Indonesia Emas 2045 adalah visi besar yang diharapkan dapat terwujud saat bangsa Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Visi ini mencakup berbagai aspek pembangunan, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya, dengan tujuan utama mencapai kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, peran Pancasila sebagai jiwa pemersatu bangsa menjadi sangat krusial. Nilai-nilai Pancasila harus dijadikan landasan dalam setiap langkah pembangunan, memastikan bahwa setiap kebijakan dan program pembangunan berorientasi pada keadilan sosial dan kesejahteraan bersama.
Dr. R. Stevanus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam menjaga dan merawat nilai-nilai Pancasila. Generasi muda, sebagai penerus bangsa, diharapkan dapat aktif dalam berbagai kegiatan positif dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Marilah kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen kita terhadap Pancasila. Bersama-sama, kita bangun generasi muda yang tangguh dan berkarakter Pancasila, berjiwa nasionalis, siap menghadapi tantangan era digital dengan semangat solidaritas dan membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera,” pungkas Dr. R. Stevanus.
Di era modern ini, implementasi nilai-nilai Pancasila harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Salah satu cara efektif adalah melalui pendidikan formal dan informal. Pendidikan Pancasila harus menjadi bagian integral dari kurikulum di setiap jenjang pendidikan. Selain itu, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler dan program-program sosial yang berorientasi pada penguatan nilai-nilai kebangsaan juga harus didorong.
Media sosial dan platform digital lainnya juga dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih luas. Konten-konten kreatif yang mengangkat tema-tema kebangsaan, toleransi, dan gotong royong dapat menjadi alat yang efektif untuk mendidik generasi muda.
Meskipun Pancasila memiliki nilai-nilai yang kuat, tantangan dalam mengimplementasikannya tetap ada. Salah satu tantangan terbesar adalah pengaruh budaya asing dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Globalisasi membawa masuk berbagai nilai dan norma yang kadang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkuat pemahaman dan penghayatan terhadap Pancasila.
Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat peluang besar. Era digital memberikan kita akses informasi yang luas dan kesempatan untuk menyebarkan nilai-nilai Pancasila secara lebih efektif. Dengan strategi yang tepat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membangun kesadaran kebangsaan dan solidaritas di kalangan generasi muda.
Hari Lahir Pancasila bukan hanya sebuah peringatan, tetapi juga sebuah refleksi tentang pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bagi masa depan bangsa. Pancasila adalah jiwa pemersatu bangsa yang harus terus dijaga dan diamalkan. Dalam menghadapi tantangan era digital dan menuju visi Indonesia Emas 2045, nilai-nilai Pancasila menjadi landasan yang kuat untuk membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.
Dr. R. Stevanus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam setiap langkah kita. Dengan semangat gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial, kita dapat bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih baik, di mana setiap rakyatnya hidup dalam harmoni dan kesejahteraan. Selamat memperingati Hari Lahir Pancasila, mari kita terus memperkokoh jati diri bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Ditulis oleh Yudi Wahyudi dalam rangka Pelaksnaan Belanja Artikel SEO Galeri Pasar Kota Gede YIA 2024
Bahan publikasi di ambil dari instagram @pasarkotagedeyia
Keluarga Besar Dinas Koperasi UKM DIY dengan penuh suka cita mengucapkan Selamat Memperingati Maulid Nabi…
Yogyakarta, kota budaya yang terkenal dengan kerajinan tangan berkualitas, tak hanya memikat wisatawan dengan keindahan…
Kain tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang sarat dengan nilai sejarah dan filosofi. Di tengah…
Yogyakarta selalu memikat hati para wisatawan dengan kekayaan budaya, keindahan alam, dan keramahan penduduknya. Setelah…
Di tengah perkembangan industri fashion yang semakin pesat, tas tidak lagi sekadar menjadi aksesori untuk…
Jogja selalu memikat hati para wisatawan dengan pesona budaya dan seni tradisionalnya. Salah satu oleh-oleh…