Ratu Boko : Situs Dengan Sunset Mempesona

Ratu Boko – Jika kamu mendengar kata “Jogja”, apa sihh yang terlintas di pikiranmu ?? Pastinya yang terlintas dipikiran sobat adalah kota yang sarat akan keistimewaannya dengan berbagai macam tempat wisata yang menarik bukan ?? Tentu saja, Yogyakarta atau sering disebut Jogja merupakan daerah istimewa dan destinasi wisata terfavorit di Indonesia setelah Bali tentunya menawarkan berbagai macam pesona keindahan dan keunikan-keunikan didalamnya yang membuat nyaman pengunjungnya dan takkan bisa melupakannya.

Berbagai jenis wisata banyak ditawarkan di Jogja mulai dari wisata budaya, sejarah, alam sampai wisata minat khusus. Karna Jogja dikenal sebagai tempat wisata favorit, tentunya Jogja menawarkan berbagai macam objek wisata unggulan yang wajib kamu kunjungi ketika menyambangi kota pelajar ini. Salah satu objek wisata itu adalah situs Ratu Boko.

Ratu Boko itu sendiri merupakan situs yang terletak sekitar 3 km ke arah selatan dari Candi Prambanan dan berada di sebuah bukit pada ketinggian 195.97 m diatas permukaan laut. Ratu Boko itu sendiri bukanlah candi, melainkan reruntuhan sebuah kerajaan yang bahkan dikaitkan dengan Legenda Roro Jonggrang. Pada sore hari, Situs Ratu Boko ini terkenal dengan pemandangan sunset nya yang menawan. Penasaran kan ?? yukk kita simak !!

Sekilas Sejarah Ratu Boko

Ratu Boko diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Buddha, namun kemudian diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu. Peralihan ‘pemilik’ tersebut menyebabkan bangunan Kraton Boko dipengaruhi oleh Hinduisme dan Buddhisme.

Di situs Ratu Boko ditemukan sebuah prasasti berangka tahun 792 M yang dinamakan Prasasti Abhayagiriwihara. Isi prasasti tersebut mendasari dugaan bahwa Kraton Ratu Boko dibangun oleh Rakai Panangkaran. Prasasti Abhayagiriwihara ditulis menggunakan huruh pranagari, yang merupakan salah satu ciri prasasti Buddha. Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Tejapurnama Panangkarana, yang diperkirakan adalah Rakai Panangkaran, telah memerintahkan pembangunan Abhayagiriwihara.

Nama yang sama juga disebut-sebut dalam Prasasti Kalasan (779 M), Prasati Mantyasih (907 M), dan Prasasti Wanua Tengah III (908 M). Menurut para pakar, kata abhaya berarti tanpa hagaya atau damai, giri berarti gunung atau bukit. Dengan demikian, Abhayagiriwihara berarti biara yang dibangun di sebuah bukit yang penuh kedamaian. Pada pemerintahan Rakai Walaing Pu Kombayoni, yaitu tahun 898-908, Abhayagiri Wihara berganti nama menjadi Kraton Walaing.

Kraton Ratu Boko yang menempati lahan yang cukup luas tersebut terdiri atas beberapa kelompok bangunan. Sebagian besar di antaranya saat ini hanya berupa reruntuhan.

Pesona Sunset

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Ratu Boko merupakan salah satu tempat terbaik di Jogja untuk menikmati senja dan matahari terbenam. Lokasinya yang berada pada ketinggian 196 mdpl ini memungkinkan kamu untuk menyaksikan sunset terindah dari gapura utama istana.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari traveler yang pernah berkunjung kesini. Menikmati matahari senja yang muncul di balik gapura adalah puncak dari penantian sunset terindah. Karna sunset disini terbingkai indah dengan siluet arsitektur gerbang utama istana yang memancarkan pesona fantastis dan romantis.

Tidak hanya berburu sunset, aktivitas lain yang tak kalah seru ketika kamu berada di Situs ini, kamu bisa menikmati keindahan Candi Prambanan dan sebagian pemandangan Kota Jogja dari ketinggian.

Jika cuaca disini sedang bagus, Gunung Merbabu dan Merapi juga tampak megah dan indah dari sini. Kalau kamu berkunjung ke Ratu Boko, pastikan kamu mengabadikan setiap sudut dan setiap momen di tempat ini dengan kamera terbaikmu !! jangan sampai terlewatkan yaa !!

Lokasi

Situs ini terletak di Dusun Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY berlokasi sekitar 17 KM dari pusat kota Jogja. Tapi jika kamu tiba di Jogja dengan mendarat di Bandara YIA dan hendak ke Ratu Boko, jarak yang harus ditempuh sekitar 63,8 km dengan waktu tempuh 1 jam 43 menit. Kamu bisa menggunakan Kereta Bandara YIA kemudian turun di Stasiun Yogyakarta dan lanjut ke kereta Commuterline Jogja-Solo dan turun di Stasiun Brambanan.

Kemudian bisa lanjut dengan ojek atau taksi online dsb untuk bisa sampai. Atau kamu bisa juga lanjut Bus Transjogja dari Stasiun Yogyakarta kemudian berhenti di Halte Prambanan. Tapi kalau kamu masih berada di Ruang Tunggu Bandara YIA, jangan lupa mampir dulu ke Galeri Pasar Kotagede YIA !!!

sibakul

Sibakul Jogja

Recent Posts

Gelar Hajatan Merdeka Pasar Kotagede YIA

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Pasar Kotagede YIA menghadirkan sebuah acara…

4 weeks ago

Kriya Gelang @unink.collection Produk Unggul berbahan Batu Alam Pilihan

Gelang berbahan batu alam telah meraih popularitas yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, berkat keindahan…

1 month ago

Selamat Hari Pramuka! Menghidupkan Semangat Kepanduan untuk Generasi Muda Indonesia

Setiap tanggal 14 Agustus, Indonesia memperingati Hari Pramuka, sebuah momen penting yang dirayakan oleh jutaan…

1 month ago

Hari UKM 2024: Momen Penting untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi dan Kolaborasi

Hari UKM Tahun 2024, yang jatuh pada tanggal 12 Agustus, menjadi momen penting yang tidak…

1 month ago

Seni Batik @batikque_batik, Teknik dan Prosesnya

Batik merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga di Indonesia. Dengan teknik dan proses…

1 month ago

Panduan Memilih Oleh-Oleh Khas Yogyakarta di Galeri @pasarkotagedeyia

Panduan Memilih Oleh-Oleh yang tepat sering kali diperlukan menjadi bagian yang menyenangkan sekaligus menantang dari…

1 month ago