Jogja – Kerajinan bahan serat alam saat ini juga menjadi salah satu produk lokal yang mampu go internasional. Tentu ini tidak terlepas dari tangan kreatif para seniman lokal yang mampu ‘menyulap’ produk yang awalnya dianggap biasa saja menjadi benda yang bernilai jual tinggi.
Produk kerajinan dengan menggunakan bahan alam ini sebenarnya sudah dikenal sejak lama, bahkan sejak jaman nenek moyang dahulu. Hanya saja seiring perkembangan teknologi yang kian pesat, kini kerajinan bahan serat alam tersebut tidak hanya bisa digunakan oleh warga lokal saja, bahkan bisa ke mancanegara.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai kerajinan bahan serat alam, sangat penting anda harus lebih paham mengenai apa itu serat alam. Untuk anda yang masih belum tahu mengenai serat alam, ini adalah sebuah benang-benang panjang yang dihasilkan oleh mahkluk hidup.
Mahkluk hidup disini bisa dari binatang maupun tumbuhan, namun tidak seluruh jenis hewan maupun tanaman yang bisa dijadikan kerajinan tangan ini. Untuk serat alam yang berasal dari tumbuhan ini terbentuk dari selulosa yang berasal dari daun, rerumputan, buah, maupun kayu.
Sementara untuk serta alam hewan ini terbentuk dari linen serta protein yang didapatkan dari ulat sutra, wol, maupun kulit sapi. Nah ada beberapa kelebihan dari kerajinan bahan serat alam ini, diantaranya :
Perlu anda ketahui, jika sebenarnya ada banyak sekali macam serat alam yang bisa digunakan untuk dijadikan sebuah kerajinan. Dimana para seniman maupun pengrajin di Indonesia selalu memiliki ide-ide kreatif untuk menyiptakan kerajinan tangan baru, beberapa diantaranya seperti berikut ini.
Buah nanas memang tumbuh subur di Indonesia, sehingga cukup mudah bagi mereka untuk menemukannya. Nah daun buah nanas yang berduri ini kerap kali dianggap sebagai limbah, hingga akhirnya banyak dibuang percuma.
Namun karena ide kreatif dari masyarakat, limbah yang berasal dari daun nanas ini ternyata bisa didaur ulang agar menjadi produk yang memiliki nilai jual. Serat daun nanas ini memiliki sifat kuat, lembut, serta halus ketika di tenun, nah karena sifat tersebut menjadikan serta nanas ini cocok digunakan sebagai bahan baku pakaian, jala, tas, gorden, atau penutup furniture.
Kerajinan bahan serat alam selanjutnya kali ini berasal dari tanaman kelapa. Salah satu jenis buah yang mulifungsi ini sertanya bisa diambil dan diolah menjadi sebuah kerajinan tangan yang sangat menarik, mulai dari boneka, lukisan, hiasan laci, maupun yang lainnya.
Tanaman eceng gondok ini seringkali dianggap sebagai gulma, namun kali ini seiring berjalannya waktu banyak orang yang mencari tanaman tersebut untuk disulap menjadi kerajinan tangan. Perlahan namun pasti, tanaman ini mulai dilirik para pengrajin guna mengangkat kualitas kerajinan asli Indonesia di mancanegara.
Ada cukup banyak handcraft yang berasal atau menggunakan bahan dasar tanaman Eceng Gondok, mulai dari tas, tikar, sepatu, dompet, serta beragam hiasan dinding. Bahkan sekarang kerajinan bahan serat alam ini memulai jalannya untuk Go International, dimana kerajinan ini sudah mulai di ekspor ke benua Eropa dan Amerika.
Negara Indonesia ini dikenal sebagai negara pengahasil pisang terbesar peringkat ke-7 di dunia. Dimana tanaman buah yang satu ini sangat mudah untuk dijumpai, bahkan di setiap daerah memiliki jenis-jenis pisang sendiri.
Selain dimanfaatkan buahnya, namun tumbuhan pisang ini bisa dimanfaatkan untuk batang pohon, daun, hingga akarnya. Berkat tangan kreatif dari para pengrajin, serta pohon pisang ini bisa disulap menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual, seperti lukisan, sandal, tas, keranjang, hingga dompet.
Daun pandan ini umumnya digunakan sebagai penyedap aroma dalam masakan, bisa juga digunakan sebagai pewarna alami makanan. Selain itu, ternyata serta daun pandan ini juga bisa disulap menjadi sebuah bahan kerajinan.
Cara menerapkannya pun cukup mudah, dimana daun pandan ini dikeringkan lalu diambil seratnya. Setelah itu serta daun pandan ini ditenun untuk menjadi sebuah produk baru, seperti dompet, tikar, tas, keranjang, dan masih banyak lagi.
Mungkin anda juga sudah cukup sering mendengar nama serat rami, bahan ini berasal dari tanaman Boehmeria nivea yang sudah dikenal sejak dulu, dan umumnya digunakan bangsa China untuk membungkus mumi. Di Indonesia sendiri, pemanfaatan rami ini dimulai sejak era kolonial dahulu.
Serat rami ini memiliki karakteristik warna putih berkilau, dan than terhadap jamu maupun bakteri. Karena kelebihannya tersebut, maka serat rami ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan kanvas maupun jala, dan bahkan beberapa pengrajin juga memanfaatkannya sebagai bahan baku pakaian.
Mendengar nama sutra pastinya yang muncul pertama kali dibenak anda adalah sebuah benda yang memiliki tekstur lembut dan identik dengan benda yang mahal. Memang benar dimana serat sutra ini diambil dari kepompong ulat sutra murbei, dan prosesnya sendiri yang cukup sulit membuat harga dari benda yang berasal dari sutra cukup mahal.
Tekstur halus yang dihasilkan ini berasal dari asam amino dalam serat sutra tersebut, dan bahan kain sutra ini memang memiliki harga yang sangat mahal dan sudah dikenal sejak dahulu.
Selain sutra, kain wol ini juga sangat populer ditelinga masyarakat. Karakteristik dari kain yang berasal dari hewan domba ini adalah warnanya putih, lembut, dan ia tidak terlalu kuat. Umumnya, kerajinan bahan serat alam ini disulap menjadi jaket maupun syal karena bisa sangat hangat.
Memiliki karakteristik yang kuat dan tebal, membuat kulit sapi ini dijadikan sebagai salah satu bahan baku kerajinan. Bahkan sejumlah kerajinan bahan serat alam yang berasal dari kulit sapi karya anak bangsa banyak diminati oleh para wisatawan mancanegara.
Sejumlah bahan kerajinan yang memanfaatkan kulit sapi ini diantaranya adalah untuk membuat sepatu, ikat pinggang, dompet, tas, dan juga jaket.
Jogja - Saat ini dijogja lg ada bermacam kerajinan-kerajinan yang terbuat dari bahan-bahan serat alam.…
Berbagai bentuk dan model hasil kerajinan tangan kualitas eksport berbahan baku serat alam seperti tas,…
Yogyakarta - Berbagai bentuk dan model hasil kerajinan tangan kualitas eksport berbahan baku serat alam…
TEMPO.CO, - Bentuknya mungil dan tampilannya yang etnik tidak kalah dengan tas buatan pabrik manapun. Tetapi…
TEMPO.CO, Jogja -Jemari Sugianto ,52 Tahun, piawai menjalin rotan. rotan-rotan itu dianyam menjadi sebuah keranjang kecil.…
TEMPO.CO, Jogja - Perajin serat alam Desa Wisata Salamrejo Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan sepinya…