Gudeg merupakan makanan khas Jogja yang sudah dikenal puluhan tahun. Setiap orang ke Kota Pendidikan dan Kota Pariwisata ini, makan gudeg adalah salah satu aktivitas yang tidak boleh dilewatkan.

Hal itu bisa kita lihat setiap akhir pekan saat Jogja dikunjungi ribuan wisatawan, rumah makan gudeg legendaris seperti Gudeg Yu Djum selalu dipadati oleh pengunjung. Untuk makan di tempat maupun membawanya sebagai buah tangan.

Permasalahan kemudian muncul karena gudeg termasuk makanan yang cepat basi. Tidak bisa dibawa jauh yang jarak tempuhnya melebihi satu hari perjalanan. Orang kemudian was was jika membawa gudeg sebagai oleh-oleh.

Berangkat dari kebutuhan wisatawan untuk membawa gudeg sebagai oleh-oleh khas Jogja, ide untuk mengalengkan gudeg muncul. Kemudian lahirlah Gudeg Bagong. Dengan dikalengkan, gudeg bisa tahan lama, bisa dibawa ke luar kota, luar Jawa, bahkan bisa dikirim ke seluruh dunia.

Gudeg Bagong memiliki citarasa gudeg khas Jogja seperti halnya gudeg legendaris sehingga cocok sebagai bingkisan untuk sanak saudara, teman, kolega, dan lainnya.

Di kemudian hari, Gudeg Bagong tidak hanya sebagai oleh-oleh, tetapi juga stok makanan di rumah yang bisa dimakan sewaktu-waktu. Bisa dimakan langsung atau cukup dipanaskan.

Gudeg Bagong juga populer di kalangan diaspora Indonesia, mengobati rasa kangen mereka terhadap makanan khas Indonesia. Juga sebagai bekal para mahasiswa atau pekerja yang menetap di luar negeri.

Teknik sterilisasi yang membuat ketahanan makanan hingga 18 bulan, tanpa pengawet, dan citarasa khas Jogja telah membuat Gudeg Bagong dipercaya sebagai salah satu makanan favorit dari Jogja.