Uncategorized

Evaluasi Desa Preneur Model Blangkon

Forum Group Discussion (FGD) Evaluasi Desa Preneur Model Blangkon menjadi wadah penting untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan dampak program Desa Preneur di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing desa melalui pengembangan kewirausahaan dan peningkatan kapasitas masyarakat setempat.

Desa Preneur

Acara ini dibuka dengan sambutan dari PLH Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, S.P., M.T., yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya untuk menciptakan desa yang tidak hanya mandiri, tetapi juga berdaya saing. “Desa yang mandiri dapat menjadi pilar penting dalam memperkuat perekonomian lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Wisnu Hermawan dalam pembukaannya.

Desa Preneur

FGD yang diadakan ini juga dihadiri oleh Dr. Rini Setyastuti, S.E., M.Si., Dr. Malik Cahyadi, S.E., M.Si., selaku tim kajian, dan Ratna Listiyani, S.Si., pengembang kewirausahaan KUKM, yang memberikan perspektif penting terkait implementasi program Desa Preneur. Selain itu, perwakilan dari 30 kalurahan yang telah memperoleh predikat Desa Preneur turut hadir, berbagi pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam menerapkan model kewirausahaan di masing-masing wilayah.

Tujuan dan Dampak

Program Desa Preneur, yang dirancang untuk meningkatkan kewirausahaan dan memberdayakan potensi lokal, bertujuan menciptakan desa-desa yang lebih mandiri secara ekonomi. Dengan mengembangkan produk dan jasa berbasis potensi lokal, desa diharapkan mampu bersaing secara nasional bahkan internasional. Program ini juga mengedepankan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan kewirausahaan dan akses ke pasar, sehingga mendorong terciptanya lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Desa Preneur

Narasumber Berbagi Wawasan

Dalam FGD ini, Dr. Suparmono, M.Si. dan Esti Anantasari, S.Ant., M.A., sebagai narasumber, memberikan wawasan mendalam terkait evaluasi dan pengembangan model Desa Preneur di wilayah DIY. Dr. Suparmono memaparkan pentingnya keberlanjutan dalam program ini, menekankan bahwa evaluasi yang dilakukan bukan hanya untuk melihat pencapaian, tetapi juga untuk mengidentifikasi tantangan dan merumuskan solusi agar model ini bisa terus berkembang di masa depan.

Sementara itu, Esti Anantasari berbicara tentang pentingnya keterlibatan masyarakat dalam seluruh proses pengembangan model Desa Preneur. Menurutnya, peran aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program menjadi kunci sukses dalam menciptakan desa yang berdaya saing.

Kolaborasi untuk Keberlanjutan Program

Salah satu poin penting yang ditekankan dalam FGD ini adalah perlunya sinergi yang lebih kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah diharapkan dapat terus mendukung program ini dengan kebijakan yang mendorong perkembangan kewirausahaan, sementara masyarakat diharapkan lebih aktif dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada di desa mereka.

Desa Preneur

Dengan adanya model Desa Preneur, diharapkan desa-desa di DIY tidak hanya bergantung pada sektor pertanian atau perdagangan tradisional, tetapi juga dapat menciptakan inovasi baru yang berbasis pada ekonomi kreatif dan teknologi. Desa yang berdaya saing akan mampu menyumbang perekonomian regional dan nasional dengan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan.

FGD Evaluasi Desa Preneur Model Blangkon menjadi ajang refleksi untuk mengukur efektivitas program dan dampaknya terhadap kemandirian dan daya saing desa di Provinsi DIY. Dengan melibatkan berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun akademisi, evaluasi ini diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengembangan lebih lanjut, menjadikan desa sebagai pusat kewirausahaan yang mandiri dan berdaya saing di masa depan.

Melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat, Desa Preneur diyakini dapat terus berkembang dan menjadi model keberhasilan yang dapat diterapkan di daerah lainnya, membawa manfaat yang luas bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat desa.

sibakul

Sibakul Jogja

You may also like...