TEMPO.CO, Yogyakarta – Pempek salah satu kuliner berbahan dasar tepung sagu dan ikan ini, sering menjadi buah tangan ketika berkunjung ke provinsi yang punya sungai paling besar se Sumatra yakni Sungai Musi. Tepatnya berada di Palembang,Sumatra Selatan.
Bentuk kuliner pempek juga kian bervariasi, yang paling populer hingga rasanya yang membuat ketagihan memicu tingginya tingkat konsumsi dan banyaknya produksi Pempek, yang kini sebagai salah satu sumber ekonomi di Palembang. Kebanyakkan Pempek tidak lagi menggunakan Ikan Belida sebagai bahan dasar utama pembuatan Pempek, kalaupun ada, mesti menguras kocek yang lumayan banyak. Hal ini akibat salah satunya populasi ikan yang terbatas, mempengaruhi harga jual Pempek ini.
Kini masyarakat mengakali pembuatan Pempek populernya menggunakan ikan tenggiri dan ikan gabus sebab bahan baku yang sangat mudah diperoleh dan lebih murah. Hingga kini sudah banyak jenis ikan yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan Pempek. Cara pengolahan ikannya masih tetap sama yakni dibersihkan dengan cara membuang kepala dan tulangnya, lantas dilumatkan dengan alat penggiling lalu dicampur dengan tepung.
Bahan dasar yang berbeda tidak terlalu mempengaruhi secara significan pada Pempek, walaupun demikian Pempek terasa sedap apalagi sudah disiram dengan kuah cukonya.