Blog Pasar Kota Gede YIA

Candi Ijo : Candi yang Suguhkan Sunset yang Indah

Candi Ijo – Jika sobat PKG YIA mendengar kata “Jogja”, apa sihh yang terlintas di pikiranmu ?? Pastinya yang terlintas dipikiran sobat adalah kota yang sarat akan keistimewaannya dengan berbagai macam tempat wisata yang menarik bukan ??

Tentu saja, Yogyakarta atau sering disebut Jogja merupakan daerah istimewa dan destinasi wisata terfavorit di Indonesia setelah Bali tentunya menawarkan berbagai macam pesona keindahan dan keunikan-keunikan didalamnya yang membuat nyaman pengunjungnya dan takkan bisa melupakannya.

Berbagai jenis wisata banyak ditawarkan di Jogja mulai dari wisata budaya, sejarah, alam sampai wisata minat khusus. Karna Jogja dikenal sebagai tempat wisata favorit, tentunya Jogja menawarkan berbagai macam tempat wisata unggulan yang menjadi favorit para wisatawan, salah satunya adalah wisata candi.

Berbicara tentang candi, pernahkah sobat mendengar tentang Candi Ijo Jogja? Salah satu kompleks candi yang terkenal di Yogyakarta adalah kompleks Istana Ratu Boko. Namun, adalah salah satu candi yang belum banyak dibicarakan, yaitu Candi Ijo Jogja.

Candi Ijo adalah salah satu candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut sejarah, candi ini dibangun sekitar abad ke-9 Masehi di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo.

Struktur dari Candi Ijo Jogja

CANDI IJO - Website Kalurahan Sambirejo

(sambirejosid.slemankab.go.id)

Tempat ini memiliki ketinggian sekitar 410 m di atas permukaan laut. Terletak di area yang cukup tinggi, sehingga saat sobat PKG YIA mengunjungi Candi Ijo Jogja ini, sobat bisa menikmati pemandangan yang ada di sana.

Kompleks candi ini terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk ini adalah teras berundak yang membujur dari barat ke timur.

Bangunan pada teras ke-11 ini berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga buah candi perwara. Peletakan bangunan pada tiap teras ini juga diyakini didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral.

Rute Menuju Lokasi

Jarak dari Kota Jogja ke Candi Ijo kurang lebih adalah 19 km saja. Sobat bisa menempuhnya dengan kendaraan bermotor dari sekitar 50 menit. Namun, karena ia terletak di perbukitan, maka rute menuju lokasi candi ini bisa dikatan cukup menantang.

Apalagi saat sobat sudah mulai memasuki Desa Sambirejo. Jalan yang akan sobat lewati sebagian besar adalah jalan tanjakan yang cukup curam. Oleh karena itu, sobat sangat dianjurkan untuk selalu memeriksa kendaraan sebelum menuju candi.

Rute menuju Candi Ijo Jogja bisa sobat tempuh dari arah kota Yogyakarta. Untuk rute dari Kota Yogyakarta, sobat harus menempuh perjalanan menuju Jalan Jogja-Solo hingga pertigaan Candi Prambanan.

Lalu, sobat harus belok ke kanan atau menuju arah timur memasuki Jalan Prambanan-Piyungan. Sobat hanya perlu lurus terus hingga menjumpai papan nama Candi Ijo. Setelah itu, sobat bisa belok kiri dan ikuti jalan. Mulai di titik ini jalanan akan mulai menanjak hingga sampai di candi.

Harga Tiket Masuk

Untungnya harga tiket masuk candi ini cukup murah dan tidak akan menguras dompet. Untuk bisa masuk ke area candi ini, sobat biasanya akan dikenakan biaya sebesar Rp5.000 saja. Harga tiket masuk candi ini masih tergolong murah.

Maka, jangan heran jika candi ini cukup ramai didatangi wisatawan. Sementara itu, untuk harga parkir candi sobat akan dikenakan biaya Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil.

Keindahan yang Bisa Dinikmati di Candi Ijo

Jika dilihat dari temuan arca-arca di Candi Ijo, bisa disimpulkan bahwa candi ini berlatar belakang agama Hindu. Berdasarkan data epigrafi, candi ini diperkirakan dibangun sekitar 850 – 900 Masehi. Jika tahun pendirian candi dihubungkan dengan masa pemerintahan raja yang berkuasa pada saat itu.

Maka diperkirakan Candi Ijo Jogja dibangun oleh Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari kerajaan Mataram Kuno. Candi ini pertama kali ditemukan oleh H.E. Dorrepaal pada 1886. Setelah H.E. Dorrepaal, orang asing berikutnya yang meneliti candi ini adalah C.A. Rosemeir.

Ia berhasil menemukan tiga buah arca batu serta lingga-yoni di bilik candi induk. Ketiga arca batu tersebut adalah arca Ganesa, arca Siwa, dan sebuah arca tanpa kepala bertangan empat yang satu di antaranya membawa cakra.

Jika sobat berkunjung ke Candi Ijo Jogja, sobat bisa melihat pemandangan atau panorama Kota Yogyakarta dari ketinggian. Pemandangan ini sangat indah dan sayang untuk dilewatkan. Bahkan, sobat bisa melihat landasan pacu atau runaway bandara Adisucipto dengan pesawat yang sedang take-off atau yang sedang landing. Oleh karena itu, candi ini merupakan salah satu destinasi candi favorit di Jogja.

Candi Ijo Jogja menjadi salah satu tempat terbaik menikmati matahari terbenam. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang menyempatkan datang hanya untuk berburu pemandangan matahari terbenam dari candi ini.

Selain itu, ada juga destinasi wisata lain yang dekat dengan Candi Ijo, yaitu Tebing Breksi. Jaraknya kurang lebih 500 meter saja di sebelah barat candi. Tak hanya itu, sobat bisa mengunjungi Candi Barong, Candi Banyunibo, Ratu Boko, dan Candi Prambanan yang masih dapat dikatakan berdekatan dengan lokasi candi ini.

Jadi, jika sobat ada kesempatan untuk mengunjungi Jogja, jangan lupa untuk menyematkan untuk datang ke Candi Ijo Jogja ya !

sibakul

Sibakul Jogja

You may also like...