WWF

Youth Activist dan UMKM DIY Kolaborasi untuk Keberlanjutan

Published by
sibakul

Kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan semakin meningkat di kalangan anak muda, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kehadiran Youth Activist lingkungan yang bergerak aktif dalam berbagai gerakan dan kampanye hijau memberikan angin segar bagi masa depan lingkungan. Tidak hanya terbatas pada kegiatan advokasi dan edukasi, para aktivis muda ini juga mulai berkolaborasi dengan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas dalam menggerakkan ekonomi sekaligus menjaga lingkungan.

Peran Youth Activist dalam Meningkatkan Kesadaran Lingkungan

Anak muda saat ini lebih terinformasi dan peduli terhadap isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, pengelolaan sampah, dan pelestarian alam. Melalui berbagai gerakan lingkungan, mereka tidak hanya sekadar mengedukasi masyarakat, tetapi juga berperan aktif dalam aksi nyata. Aktivis muda sering terlibat dalam kampanye daur ulang, pembersihan pantai, penghijauan, hingga mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan.

Di DIY, komunitas-komunitas Youth Activist lingkungan semakin berkembang. Mereka berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta, untuk menciptakan inisiatif yang mendukung keberlanjutan. Salah satu sektor yang berpotensi menjadi mitra dalam gerakan ini adalah UMKM, yang merupakan motor penggerak ekonomi DIY.

Kolaborasi antara Youth Activist dan UMKM DIY

Kolaborasi antara Youth Activist dan UMKM di DIY berfokus pada pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, pengurangan limbah, serta pengembangan produk yang ramah lingkungan. UMKM yang bergerak di bidang kerajinan, makanan, dan produk kreatif seringkali menggunakan bahan baku yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan. Di sinilah para aktivis lingkungan berperan, dengan memberikan edukasi dan solusi yang memungkinkan UMKM beralih ke bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.

Misalnya, banyak UMKM di DIY yang mulai memanfaatkan bahan baku daur ulang, seperti plastik atau kain sisa produksi, untuk menciptakan produk yang memiliki nilai ekonomi sekaligus mengurangi limbah. Para aktivis lingkungan turut mempromosikan produk-produk ini, memperluas jaringan pemasaran dengan kampanye yang mengedepankan pentingnya membeli produk-produk yang tidak hanya inovatif, tetapi juga ramah lingkungan.

3. Green UMKM: Membangun Ekonomi Berkelanjutan

Kolaborasi ini juga mendukung pengembangan konsep Green UMKM, di mana pelaku usaha tidak hanya berfokus pada keuntungan ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari setiap produk yang mereka hasilkan. Banyak UMKM di DIY yang bergerak ke arah produksi yang lebih berkelanjutan, dengan memperhatikan efisiensi penggunaan sumber daya, mengurangi limbah, dan menggunakan energi terbarukan.

Youth Activist lingkungan memainkan peran penting dalam mempromosikan Green UMKM ini, dengan mengedukasi konsumen tentang pentingnya memilih produk yang dihasilkan secara bertanggung jawab terhadap lingkungan. Konsumen muda, khususnya, lebih tertarik pada produk yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, dan hal ini menjadi nilai jual bagi UMKM yang mampu menerapkan prinsip ramah lingkungan.

Kampanye Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat

Selain meningkatkan kesadaran lingkungan, Youth Activist dan UMKM DIY juga berkolaborasi dalam berbagai kampanye sosial yang bertujuan memberdayakan masyarakat lokal. Misalnya, program pengelolaan sampah berbasis komunitas yang melibatkan bank sampah, di mana limbah yang dikumpulkan oleh masyarakat bisa diolah kembali menjadi produk bernilai ekonomi oleh UMKM setempat.

Kolaborasi ini tidak hanya berdampak pada pengurangan sampah di wilayah DIY, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi. Aktivis lingkungan dan UMKM bekerja sama dalam menciptakan ekosistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan, di mana sumber daya terus dimanfaatkan dan dampak negatif terhadap lingkungan dapat diminimalisir.

Tantangan dan Peluang Kolaborasi

Meskipun kolaborasi ini memiliki potensi besar, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah kurangnya akses UMKM terhadap teknologi ramah lingkungan yang terjangkau, serta minimnya pengetahuan tentang bagaimana cara menerapkan praktik berkelanjutan dalam produksi. Di sinilah peran Youth Activist menjadi semakin penting, yaitu dengan memperkenalkan teknologi, ide-ide inovatif, dan akses jaringan yang lebih luas kepada UMKM.

Selain itu, dukungan dari pemerintah dan pihak swasta sangat diperlukan untuk mempercepat proses peralihan ini. Program-program pembinaan, pendanaan, serta penghargaan terhadap UMKM yang berhasil menerapkan prinsip keberlanjutan akan mendorong lebih banyak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam gerakan Green UMKM.

Artikel WWF Terkait Youth Activist

Kolaborasi antara Youth Activist dan UMKM DIY adalah langkah strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi anak muda yang peduli terhadap lingkungan dan kekuatan UMKM sebagai motor ekonomi, DIY dapat menjadi contoh daerah yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan kelestarian lingkungan. Di masa depan, kolaborasi semacam ini akan semakin dibutuhkan untuk menghadapi tantangan lingkungan global, sekaligus menciptakan produk-produk inovatif yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.

MAHASISWA UPH BELAJAR TENTANG LINGKUNGAN DALAM ORGANIZATION VISIT

Artikel ini membahas kegiatan Organization Visit (ORVIS) 2024 yang diadakan oleh Unit Layanan Mahasiswa Service Learning Community (SLC) Universitas Pelita Harapan (UPH), bekerja sama dengan WWF-Indonesia dan Bank Sampah Induk Rumah Harum. Melalui kunjungan ke bank sampah dan seminar di kantor WWF, mahasiswa diperkenalkan dengan pentingnya pengelolaan sampah plastik serta peran mereka sebagai "agent of change" dalam mengurangi penggunaan plastik. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap isu lingkungan, memotivasi mereka untuk berkontribusi aktif, dan mengimplementasikan nilai-nilai UPH dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Meningkatkan Kesadaran tentang Sampah dan Lingkungan: Pengalaman di Youth Activist 2023

Artikel ini membahas pengalaman seorang peserta dalam program Youth Activist 2023 yang diselenggarakan oleh WWF-Indonesia untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah. Program ini dimulai dengan proses seleksi, pertemuan awal, dan berlanjut dengan kegiatan daring serta pendampingan oleh mentor. Peserta mengikuti berbagai tantangan, termasuk audit sampah pribadi untuk mengukur perubahan perilaku dalam mengurangi limbah. Meskipun menghadapi kendala dalam berbagi pengalaman di media sosial, peserta tetap berkomitmen untuk menyebarkan pesan positif tentang pengelolaan sampah dan berencana melanjutkan upaya tersebut di masa depan.

Panda Mobile: Truk Edukasi Lingkungan untuk Anak Sekolah

Artikel ini membahas Panda Mobile, sebuah program edukasi lingkungan dari WWF-Indonesia yang menggunakan truk keliling untuk mengunjungi sekolah-sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda mengenai pentingnya pelestarian lingkungan melalui aktivitas interaktif, seperti seminar dan permainan edukatif. Panda Mobile dibantu oleh para relawan, yang dipilih melalui proses seleksi dan diberi pelatihan khusus dalam hal public speaking dan storytelling. Program ini telah memberikan dampak positif bagi ribuan siswa dan diharapkan terus berkembang di tahun-tahun mendatang dengan dukungan relawan yang berdedikasi.

KOLABORASI BERSAMA WUJUDKAN SEKOLAH TANPA SAMPAH PLASTIK

Artikel ini membahas kolaborasi antara WWF-Indonesia, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dalam mendeklarasikan program Zero Waste School. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di 50 sekolah dasar dan menengah pertama di Jakarta, dengan fokus pada pendidikan lingkungan dan pengelolaan sampah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya WWF-Indonesia melalui Plastic Smart Cities untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mencemari lautan. Deklarasi ini diharapkan dapat mendidik generasi muda dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

AUDIT SAMPAH BERSAMA YOUTH ACTIVIST

Artikel ini membahas inisiatif Plastic Smart Cities (PSC) dari WWF-Indonesia untuk mengurangi pencemaran sampah plastik, yang mencakup kampanye untuk mereduksi kebocoran plastik ke alam sebesar 30% dengan melibatkan pemerintah kota dan anak muda. Sebagai bagian dari program ini, WWF-Indonesia melibatkan 200 anak muda sebagai Youth Activist yang bertugas mengkampanyekan pengurangan sampah plastik melalui kegiatan di lingkungan sekitar dan platform digital. Artikel juga mencatat pengalaman Aulia Putri, seorang Youth Activist, yang terinspirasi untuk bergabung setelah menyadari dampak sampah plastik dari kebiasaan pribadinya. Program ini berlangsung dari Juli hingga Desember 2023, melibatkan aktivitas seperti audit sampah dan kampanye digital untuk memperluas jangkauan pesan konservasi lingkungan.

YOUTH ACTIVIST, CARA ASIK KURANGI SAMPAH PLASTIK

Artikel ini membahas aktivitas 20 anak muda yang mengikuti program WWF-Indonesia untuk membersihkan Sungai Ciliwung dari sampah plastik dan kotoran manusia. Mereka mendapati berbagai jenis sampah, termasuk plastik dan seprai, yang mencemari sungai tersebut. Artikel juga menyebutkan statistik mengenai sampah plastik di Jakarta dan dampaknya terhadap lingkungan. Sebagai solusi, WWF-Indonesia meluncurkan program Youth Activist (YA) yang melibatkan kaum muda dalam mengurangi sampah plastik melalui audit pribadi dan pelatihan. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik secara signifikan, dengan hasil batch pertama menunjukkan pengurangan sebesar 56,7%. Program ini diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan pengurangan sampah plastik secara lebih luas.

AURELIE MOEREMANS ANGKUT SAMPAH ARUNGI SUNGAI CILIWUNG, KAGET TEMUKAN SEPRAI KASUR

Artikel ini mengulas keterlibatan Aurelie Moeremans, seorang artis, dalam kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung yang diperingati pada Hari Lingkungan Hidup. Bersama 20 anak muda lainnya, Aurelie terkejut melihat sampah plastik dan kotoran manusia di sungai tersebut. Artikel juga membahas masalah sampah plastik di Jakarta, di mana 7.000-7.500 ton sampah dihasilkan setiap hari dengan seperempatnya adalah plastik. WWF-Indonesia melalui program Plastic Smart City (PSC) dan Youth Activist (YA) berupaya mengurangi sampah plastik sebanyak 30% dengan mendidik kaum muda untuk mengurangi konsumsi plastik. Program YA, yang dimulai dengan 149 peserta, menunjukkan hasil positif dengan pengurangan sampah plastik sebesar 56,7% pada batch pertama, dan diharapkan dapat memperluas dampaknya ke lebih banyak orang.

KOLABORASI KEDUA PSC DAN REKAM NUSANTARA DENGAN PESANTREN DAARUL ULUUM DI ACARA MASA PENGENALAN PONDOK

Artikel ini membahas kegiatan Masa Pengenalan Pondok (Mapenpo) di Pesantren Daarul Uluum pada 15-17 Juli 2023, yang melibatkan edukasi tentang pengelolaan sampah dengan dukungan dari Rekam Nusantara, Satgas Naturalisasi Ciliwung Kota Bogor, Tim TPST Bantar Kemang, dan WWF Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kolaborasi Plastic Smart Cities di Kota Bogor dan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada santri baru mengenai pemilahan sampah, perbedaan antara sampah organik dan anorganik, serta bahaya mikroplastik. Para santri belajar tentang cara mengelola sampah dengan efektif, berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab, dan diberikan apresiasi berupa merchandise. Harapan dari kegiatan ini adalah agar santri dapat menerapkan pengetahuan tersebut untuk menjaga kebersihan lingkungan pesantren dan memahami pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

BEBERAPA SISWA SMX SCHOOL OF MAKERS BERKUNJUNG KE KANTOR REKAM NUSANTARA

Artikel ini menggambarkan kunjungan siswa SMX School of Makers ke Yayasan Rekam Nusantara pada 13 Oktober 2022, untuk mempelajari proses produksi film dokumenter lingkungan. Selama kunjungan, siswa menonton film dokumenter dan berpartisipasi dalam diskusi interaktif tentang produksi film dan riset lapangan. Kunjungan ini bertujuan mempersiapkan siswa untuk eksplorasi urban survival dan memanfaatkan potensi lokal untuk karya jurnalistik. Yayasan Rekam Nusantara menjelaskan pentingnya riset dan verifikasi dalam dokumentasi isu lingkungan serta menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan dan organisasi lain untuk menangani permasalahan lingkungan. Pesan akhir dari kunjungan adalah pentingnya memulai perubahan lingkungan dari hal-hal kecil di sekitar diri sendiri.

REKAM NUSANTARA FOUNDATION DAN SATGAS NATURALISASI CILIWUNG KOTA BOGOR MELAKUKAN EDUKASI PILAH SAMPAH DI SMPN 11 KOTA BOGOR

Artikel ini melaporkan kunjungan Rekam Nusantara Foundation dan Satgas Naturalisasi Ciliwung ke SMPN 11 Kota Bogor pada 7 November 2023, untuk memberikan edukasi tentang pemilahan sampah dengan slogan “Berubah itu Mudah, Memilah itu Nggak Susah.” Edukasi ini menyoroti pentingnya pemilahan sampah dan dampaknya terhadap lingkungan, terutama mengingat kedekatan sekolah dengan sungai. SMPN 11, sebagai pionir dalam edukasi lingkungan di Kota Bogor, sudah menerapkan berbagai kegiatan pengelolaan sampah seperti "Jumat Bersih" dan program Adiwiyata. Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran pelajar dan memotivasi mereka untuk menjadi agen perubahan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. Kepala Sekolah SMPN 11, Reni Supriati, menyambut baik kegiatan ini sebagai bagian dari visi sekolah untuk menanamkan budaya lingkungan kepada siswa.

 

Penulis: Yudi Wahyudi Pengembang SiBakul Jogja dan Konsultan SEO Program Plastic Smart Citites WWF Indonesia

sibakul

Sibakul Jogja

Recent Posts

Apa itu Google Business Profile?

Google Business Profile (sebelumnya dikenal sebagai Google My Business) adalah layanan gratis dari Google yang… Read More

2 hari ago

Peran UMKM DIY dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Plastic Smart Cities adalah inisiatif global yang dipelopori oleh WWF untuk mengurangi polusi plastik di… Read More

4 hari ago

UMKM DIY Menjaga Kelestarian Alam Melalui Bisnis Berkelanjutan

WWF (World Wide Fund for Nature) merupakan organisasi lingkungan global yang fokus pada upaya pelestarian… Read More

4 hari ago

UMKM dan Mikroplastik

Relevansi antara UMKM dan mikroplastik tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai salah satu sektor yang… Read More

4 hari ago

UMKM dan Sampah Plastik Tantangan dan Peluang untuk Keberlanjutan

UMKM dan Sampah Plastik - Sampah plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar di… Read More

4 hari ago

Bank Sampah, TPS3R dan Green UKM

Bank sampah dan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah dengan Sistem 3R: Reduce, Reuse, Recycle)  memainkan peran… Read More

5 hari ago